Tanggal 16 September 2016 merupakan hari terakhir gue berusia 22
tahun, karena besok pada tanggal 17 september 2016 gue genap berusia 23 tahun,
usia yang sudah cukup matang bagi seorang manusia. Matang untuk membangun rumah
tangga dan kehiduan baru yang lebih
mandiri, namun itu semua tidak berlaku bagi gue karena dari gue lahir sampai
sekarang ini gue masih tetap jomblo, entah apa yang salah dengan diri gue
sampai tidak ada perempuan yang suka sama gue (curhat dikit gaes hehe). Dan
tidak hanya itu saja , sekarang gue juga masih menyandang sebagai mahasiswa
aktif semester 9 (semester tua) di salah satu universitas negeri di Yogyakarta,
jadi di umur gue yang ke-23 gue masih harus disibukkan dengan dunia kampus.
Di hari terakhir gue berumur 22 tahun ini gue mendapatkan kejutan
dari si marun motor gue, entah apa yang terjadi dengan si marun tiba-tiba saja
mesin mati di tengah jalan namun waktu
itu emang sedang ada angin dan hujan gerimis namun gue rasa itu tidak
berpengaruh terhadap si marun. Mungkin kah ini kejutan yang diberikan si marun
kepada gue untuk menyambut umur gue yang ke-23, karena biasanya yang ngerjain
gue ketika ulang tahun adalah teman-teman gue, mungkin karena si marun tau
bahwa gue gak bakal mendapatkan kejutan atau kejahilan dari teman-teman gue
maka si marun lah yang turun tangan untuk ngerjain gue, dan mungkin juga supaya
gue juga tidak lupa dengan jasa-jasa si marun yang telah memberikan gue banyak
pengalaman dalam berkendara dan melibas berbagai medan jalan mulai dari yang
beraspal dan halus sampai yang masih tanah dan berbatu.
Tanggal 16
september 2016, di situlah pertama kali dalam sejarah gue mendorong si marun
motor gue yang tiba tiba mati di tengah perjalanan pulang, karena gue bukan
ahli mesin dan gue juga kurang begitu paham dengan mesin dan lebih apesnya lagi
hape gue ketinggalan di rumah, maka dengan terpaksa gue mendorong motor gue ke
tempat kos teman gue untuk mencari bantuan. Entah berapa lama gue harus
mendorong motor dan seberapa jauh gue mendorong motor, yang gue tau pokoknya
itu sangat melelahkan. Walaupun sangat melelahkan mau tidak mau gue harus tetap
mendorong motor gue karena motor sudah tidak mau hidup sama sekali dan prediksi
dari gue adalah aki motor gue yang soak minta ganti. Dengan terpaksa gue harus
menitipkan motor gue di salah satu kos teman, dan gue minta antar teman gue
untuk pulang ke rumah.
Hari berikutnya
tepat dengan peringatan hari kelahiran gue yaitu tanggal 17 september 2016 gue
harus ngurusin motor gue si marun, pagi pagi hari gue minta antar adik gue ke
tempat kos teman gue dimana si marun menginap semalaman. Gue pun akhirnya
membawa si marun ke bengkel untuk mendapatkan perbaikan, dan ternyata benar
bahwa aki si marun sudah soak dan minta ganti yang baru, dan tidak hanya itu
saja masih ada beberapa part dari si marun yang harus di ganti supaya si marun
kembali menjadi seperti semula. Perbaikan si marun pun ternyata tidak cepat
karena gue harus menunggu sampai berjam jam, dan yang lebih parah lagi
perbaikan si marun ternyata tidak murah karena gue harus menguras habis dompet
gue, namun itu semua terbayar dengan kembalinya si marun menjadi seperti sedia
kala yang siap melibas jalanan lagi.
Dari kejadian ini
ada beberapa hikmah yang dapat gue ambil, salah satunya gue harus rutin dalam
membawa si marun ke bengkel untuk melakukan service berkala, karena dari
kejadian ini gue baru ingat bahwa gue telat untuk membawa si marun ke bengkel
untuk service rutin, dan dari itu semua efeknya begitu fatal si marun tiba tiba
bisa mogok di tengah perjalanan. Dari kejadian ini juga gue mau mengucapkan banyak
banyak terima kasih kepada dua teman saya yang telah membantu saya, yang
pertama kepada mbk Addina yang telah mau menampung si marun semalaman dan yang
kedua kepada mas Mirza yang telah mau mengantar saya pulang sampai ke rumah,
semoga kebaikan kalian berdua mendapatkan balasan dari Tuhan.. Amiin
Comments
Post a Comment