Gunung Andong terletak di kabupaten
Magelang, Jawa Tengah dengan ketinggian 1726 MDPL. Gunung Andong merupakan
salah satu gunung di Magelang yang sedang ramai dikunjungi sebagai tujuan
pendakian, karena gue dan teman-teman berangkat dari Jogja maka rute yang kami
tempuh adalah menuju arahkota magelang setelah sampai kota Magelang kemudian
ambil arah menuju Semarang, setelah bertemu dengan perempatan Secang maju
sedikit sekitar 1-2 km sampai ketemu pertigaan yang menuju arah Grabag, ambil
kanan di pertigaan tersebut menuju ke arah Grabag lurus terus sampai nanti
ketemu dengan sebuah tanda yang sangat besar yang bertuliskan pendakian melalui
jalur Sekar Arum, ikuti plang yang ada nanti akan sampai di base camp pendakian
melalui jalur Sekar Arum.
Kami berangkat menuju gunung Andong
berenam yang terdiri dari empat orang cowok (salah satunya gue yang masih
amatiran dalam hal pendakian) dan dua orang cewek, dan kami berangkat dari
Jogja pada jam 8 malam dalam kondisi hujan, karena kami sudah niat untuk
mendaki dan sudah siap mendaki maka hujan bukan suatu halangan untuk kita tidak
melanjutkan rencana pendakian ke gunung Andong. Dan tepat pada jam 10 malam
kami tiba di base camp Sekar Arum dalam keadaan hujan sudah reda, kami pun
langsung melakukan registrasi pendakian. Setelah melakukan registrasi kami
rehat sebentar di base camp karena kami telah memutuskan untuk mendaki pada
tengah malam.
Jam dinding di base camp telah menunjukan
jam setengah 1 dini hari, kami pun mulai
menyiapkan segala sesuatu yang harus di bawa naik menuju puncak gunung Andong,
karena kami mendaki di tengah malam maka salah satu perlengkapan wajib yang
harus dibawa adalah lampu senter karena pendakian tengah malam dapat di pastikan
akan sangat gelap, selain itu air mineral dan teman pendampingnya (makanan
ringan maupun berat) juga harus di persiapkan juga, dan jangan lupa
perlengkapan pribadi seperti pakaian hangat (jaket) dan obat-obatan pribadi
jangan sampai ketinggalan.
Tepat pada jam 1 dini hari kami mulai
mendaki menuju puncak gunung Andong, pada saat kami mulai mendaki cuaca sangat
cerah dan sangat mendukung sehingga cahaya bintang-bintang di atas gunung
sangat jelas terlihat, namun walaupun cuaca sangat cerah kita tetap membawa jas
hujan di dalam ransel kita masing-masing sebagai persiapan jika nanti dalam
perjalanan turun hujan. Perjalanan di mulai dengan melewati bebarapa pos yang
tersebar di sepanjang jalur pendakian, selain itu kita juga melewati beberapa
hutan pinus yang berada di sebelah kiri dan kanan jalur pendakian, jalur yang
kami lewati terdiri dari berbagai macam karakteristik, di mulai dengan jalan
yang sudah di bangun oleh warga sekitar dengan jalan tanah yang sudah dibuat
seperti tangga dengan bantuan bambu disebelah kanan-kiri sebagai pegangan,
setelah itu kami melewati jalan hutan bertanah yang landai sehingga perjalanan
di jalan ini tidak begitu berat, selain itu ada jalan yang sedikit menanjak dan
licin dan ada jurang di sebelah kanan sehingga memaksa kami untuk jeli dalam melihat
jalan dan berhati-hati dalam menapakkan kaki di tanah jangan sampai salah
memijak tanah, dan jalan paling berat adalah ketika sudah
dekat dengan puncak karena jalannya lumayan curam dansangat menantang
disinailah fokus sangat diperlukan jangan sampai lengah sedikitpun. Kami
mendaki dengan sangat santai supaya tidak merasakan lelah yang sangat berarti
dan selain itu ketika kami mulai merasa lelah maka kami akan berhenti untuk
istirahat sebentar sambil minum air mineral dan mengatur nafas kembali supaya
badan tidak langsung drop karena dipaksa naik secara terus-terusan.
Istirahat dalam perjalanan mendaki adalah
waktu kita untuk mensyukuri keindahan yang telah Tuhan ciptakan, ketika kita
menatap ke atas langit kita akan melihat taburan cahaya bintang yang begitu
indah, dan ketika melihat ke bawah maka akan terdapat banyak cahaya juga
seperti pantulan dari cahaya bintang di langit, padahal sesungguhnya itu adalah
cahaya lampu-lampu kota yang terlihat dari atas gunung. Suasana pegunungan yang
dingin memaksa kita untuk tidak istirahat terlalu lama, karena semakin lama
kita istirahat maka kita akan merasa semakin dingin, untuk mengatasi rasa
dingin tersebut adalah dengan cara terus berjalan. Perjalanan mendaki akan
terasa ringan ketika kita tidak memikirkan masih seberapa jauh jarak yang akan kita
tempuh namun kita isi perjalanan dengan obrolan maupun candaan yang bisa
membawa suasana menjadi santai sehingga kita akan menikmati perjalanan mendaki.
Setelah melewati berbagai rintangan yang
ada akhirnya kita sampai juga di atas gunung Andong, dan gue pun melihat jam
ternyata sudah menunjukkan jam 5 pagi, dan menurut perhitungan berarti kami
membutuhkan waktu 4 jam untuk mendaki gunung Andong lewat jalur Sekar Arum,
padahal menurut orang yang menjaga base camp biasanya hanya di butuhkan waktu 2
jam untuk mendaki, namun itu semua bukan suatu masalah karena kita memang masih
amatiran dalam mendaki, bisa mendaki dengan selamat pun sudah merupakan suatu
nikmat yang sangat berharga.
Bersyukur merupakan hal pertama yang kita
lakukan di atas gunung Andong, bersyukur karena bisa sampai diatas gunung
Andong dengan selamat dan bersyukur karena masih diberi kesempatan bisa melihat
pemandangan yang begitu indah dari atas gunung Andong, kita bisa melihat
berbagai gunung yang berada di jauh sana dari atas gunung Andong, gunung
Sumbing, gunung Merapi, gunung Sindoro nampakjelas dari atas gunung Andong.
Angin yang lumayan besar membuat dingin suasana di gunung Andong, namun
walaupun dingin gue harus menikmati dinginnya gunung Andong tersebut, untuk
menikmati dingin tersebut adalah dengan cara gue melepas jaket tebal gue dan
hanya meninggalkan kaos di badan gue, itulah cara gue menikmati dinginnya
gunung Andong dan terpaan angin yang lumayan besar, karena menurut gue itulah
cara supaya kita bisa membedakan rasanya berada di tempat yang berbeda dari
biasanya, namun bagi yang takut dengan rasa dingin jangan pernah coba-coba
karena bisa membahayakan.
Minum kopi, makan mie instant adalah
kegiatan yang kita lakukan di atas gunung, tak lupa mengabadikan beberapa photo
kita lakukan untuk kenang-kenangan. Hari mulai panas ternyata jam telah
menunjukkan jam 8 pagi, maka waktunya kita untuk kembali lagi ke base camp,
sebelum turun tak lupa membereskan tempat kembali bersih seperti semula dan tak
lupa sampah di bawa turun ke base camp, karena membuang sampah sembarangan
berarti kita ikut berperan serta dalam merusak lingkungan. Gue merasa
perjalanan turun berjalan lebih cepat dari pada perjalanan mendaki, dan benar saja
jam 11 siang kita telah sampai base camp maka secara hitungan lagi hanya
dibutuhkan waktu 3 jam untuk turun.
Jam sudah menunjukkan jam 12 siang,
berarti kita telah beristirahat di base camp kurang lebih selama 1 jam, dan ini
menandakan bahwa sudah waktunya kita untuk kembali ke Jogja. Sebelum pulang ke
Jogja kami berpamitan dengan penjaga base camp terlebih dahulu, setelah
berpamitan kami langsung pulang menuju Jogja. Akhirnya kamipun sampai kota
Jogja jam 2 siang dengan rasa lelah, namun itu semua terbayar dengan semua
keindahan yang bisa kita nikmati dari atas gunung Andong, maka dari itu wajib
bagi kalian yang sedang bermain ke Jawa Tengah tepatnya kabupaten Magelang
untuk mengunjungi gunung Andong karena kalian akan di manjakan dengan semua
keindahan yang ada. Dan inilah cara kami untuk menikmati keindahan alam yang
telah Tuhan berikan yaitu dengan mendaki gunung, dengan begitu kita akan
melihat kebesaran Tuhan dan disitulah kita harus dan wajib bersyukur atas
segalanya. #AyoDolanCah
Comments
Post a Comment