CAMP DI GUNUNG API PURBA “NGLANGGERAN”




            Gunung api purba aku datang lagi, ini adalah kedua kalinya saya menjamah gunung api purba, namun yang kali ini berbeda dengan yang waktu pertama kali datang ke gunung api purba, yang kali ini acaranya adalah camping atau bermalam di atas gunung api purba tidak seperti yang dulu yang hanya sekedar dolan saja. Gunung api purba ini terletak di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta.

            Setelah sholat ashar kami semua meninggalkan kampus tercinta untuk berangkat menuju ke gunung api purba, perjalanan yang dibutuhkan sekitar satu sampai satu setengah jam dari kota Jogja, jalanan yang dilalui sudah sangat mulus namun jalanan menanjak dan berkelok, jadi bagi pengendara motor seperti kami-kami ini sangat dibutuhkan skill khusus, salah–salah jika kurang hati-hati bisa mogok ditengah jalan karena kurang perhitungan dalam menggunakan motor dalam melewati jalanan yang nanjak dan berkelok. Menjelang petang kamipun tiba di gunung api purba, setelah istirahat sebentar sambil nunggu teman yang ngurusin tiket masuk kami langsung memutuskan untuk mendaki ke atas gunung api purba.
            Perjalan mendaki ke atas gunung api purbapun tidak berbeda jauh dengan waktu dulu pertama kali datang kesini, hanya saja untuk kali ini jalan setapak menuju puncak lebih terlihat tidak seperti dulu yang masih rimbun dengan tumbuhan-tumbuhan hutan, namun tetap saja jalan mendaki tidak mudah karena jalur pendakian masih terbuat dari susunan batu dan tanah yang kalau turun hujan bakalan licin jalan tersebut. Selain itu karena harus membawa barang bawaan yang agak rempong jadinya perjalanan mendaki semakin susah lagi, apalagi saya harus membawa kayu  bakar dari bawah sampai puncak yang rencananya untuk membuat api unggun. Selain itu kami harus melewati jalan yang sempit yang sebelah kanan dan kirinya adalah sebuah batu besar,  bagi yang agak gemuk disini butuh perjuangan tambahan kalau tidak ingin tersangkut diantara bebatuan yang besar. 
            Setelah hampir satu jam pendakian akhirnya sampai juga di tempat atau pos yang biasanya digunakan untuk mendirikan tenda. Akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda ditempat tersebut walaupun sebenarnya itu belum puncak dari gunung api purba, karena dipuncak akan agak susah untuk mendirikan tenda karena yang ada hanya batuan-batuan besar. Malam diatas gunung api purba terlalu sayang jika hanya dilewatkan begitu saja, kayu bakar yang kami bawa dari bawah kami jadikan api unggun dan kami jadikan juga sebagai tempat membakar jagung. Kebersamaan sangat terasa dengan semua berkeliling mengelilingi api unggun yang ada dan dengan membakar jagung, canda tawa sampai bernyanyi bareng menjadi salah satu kegiatan untuk mengisi dinginnya malam hari diatas puncak gunung api purba. Dinginnya udara semakin kami rasakan dan akhirnya kami memutuskan untuk istirahat dulu, supaya keesokan harinya bisa bangun pagi untuk melihat sunrise.
            Mengejar sunrise, itulah yang kami lakukan ketika bangun dari tidur, tidak ingin kehilangan kesempatan untuk melihat sunrise dari puncak gunung api purba kami langsung mendaki keatas puncak tertinggi gunung api purba, bermodalkan dengan senter kami menembus jalan menuju puncak gunung api purba yang masih sangat gelap. Keinginan melihat sunrise dari puncak gunung api purba mengalahkan rasa dingin yang kami rasakan, akhirnya sampai juga dipuncak dari gunung api purba disana sudah banyak orang yang ternyata juga sedang menunggu sunrise.
            Sunrise muncul dengan perlahan, dengan malu-malu mataharipun mulai menampakkan wajahnya kepada kita semua yang sudah menunggu dari pagi, seakan matahari menyapa kita dengan mengucapkan selamat pagi kepada kita semua. Keindahannya membuat kita semua terkagum-kagum dan tak lupa rasa syukurpun kami ucapkan, seakan semua terdiam sejenak ketika melihat keindahan tersebut seperti tidak ada kata yang bisa menggambarkan keindahan tersebut. Kamerapun tidak henti-hentinya untuk mengabadikan kesempatan ini dengan beberapa gambar, dengan gambar-gambar tersebut mungkin akan bisa menjadi sebuah kenangan yaang bisa menggambarkan tentang keindahan alam Indonesia yang tidak bisa hanya sekedar diungkapkan dengan kata-kata.
            Menjelang siang setelah semua kami bereskan, kami langsung turun untuk pulang menjalankan aktivitas kami seperti biasanya, jangan lupa sampah jangan dibuang sembarangan, carilah tempat sampah yang telah disediakan atau dibawa pulang sampai menemukan tempat sampah, karena alam ini akan tetap indah kalau kita tidak membuang sampah sembarangan, membuang sampah sembarangan tidak keren cah. Ayo keluar jangan dirumah terus, Indonesia punya segudang cerita keindahan alam yang harus kita jamah. #AyoDolanCah

Comments