ROMANTISME DI TUGU JOGJA

Siapa yang tidak tau dengan tugu Jogja? Pasti hampir sebagian besar masyarakat Indonesia tau dengan tugu Jogja walaupun mungkin belum pernah melihat secara langsung bentuk dari tugu Jogja tersebut. Kenapa gue sangat yakin bahwa sebagian masyarakat indonesia tau dengan tugu Jogja? Karena tugu Jogja merupakan salah satu ikon atau landmark kota Jogja yang sangat terkenal, bahkan gue pernah berbincang dengan teman kuliah gue yang berasal dari luar Jogja bahwa katanya belum sah kalau tinggal di Jogja belum melihat tugu Jogja secara langsung, walaupun itu hanya melintas di sekitar tugu Jogja. Bangunan tugu Jogja memiliki nilai sejarah tersendiri, selain itu banyak juga mitos yang beredar di masyarakat tentang tugu Jogja walaupun begitu namun tugu Jogja juga memiliki sisi romantis tersendiri menurut gue.

Tugu Jogja memiliki sejarah tersendiri, diantaranya bentuk bangunan dari tugu Jogja, tugu Jogja yang sekarang berbeda dengan bentuk tugu Jogja waktu pertama kali dibangun oleh Sri sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755 dan jaman dulu namanya adalah tugu golong gilig, saat pertama kali dibangun tugu Jogja memunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, keraton Jogja, dan gunung merapi. Tanggal 10 Juni 1867 gempa mengguncang Jogja yang membuat bangunan tugu Jogja runtuh, dan saat tugu Jogja runtuh inilah masa transisi dimana bentuk dari bangunan tugu Jogja menjadi berubah tidak seerti saat pertama kali dibangun, dan pada puncaknya tahun 1889 bentuk bangunan tugu Jogja benar-benar berubah, tugu Jogja dibuat dengan bentuk persegi dan disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.

Mitos tak pernah terlepas dari bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah tersendiri, begitu juga dengan tugu Jogja yang memiliki mitos-mitos tersendiri. Ada beberapa mitos yang beredar tentang tugu Jogja, salah satunya adalah jika seseorang berfoto di tugu Jogja dipercaya orang tersebut akan lulus lama, maksudnya orang tersebut akan betah dengan setatusnya sebagai mahasiswa, namun semua ini hanya mitos belaka dan yang jelas gue pernah foto di tugu Jogja bareng dengan teman-teman gue yang semuanya beasal dari luar Jogja hanya gue yang asli Jogja, dan sampai sekarang gue nulis tulisan ini hanya tinggal dua orang yang belum lulus menjadi sarjana salah satunya adalah gue sendiri bahkan teman-teman gue yang sudah lulus meraka lulusnya tepat waktu. Mitos tetaplah mitos salah satu dari kearifan lokal yang harus dihormati.

Mitos yang beredar tentang tugu Jogja tidak akan bisa mengalahkan keindahan dan keromantisan dari tugu Jogja tersebut, kenapa gue bisa bilang tugu Jogja itu menghadirkan sisi romantisme tersendiri? karena menurut gue tugu Jogja merupakan salah satu pusat tujuan para anak muda apalagi yang mempunyai pasangan. Suasana yang dihadirkan di sekitar tugu Jogja juga mendukung untuk para pasangan muda-mudi menikmati suasana Jogja dengan berfoto atau berselfi ria didepan tugu Jogja, selain itu semakin malam suasana tugu Jogja semakin romantis menurut gue karena kendaraan yang berlalu lalang di sekitar tugu Jogja semakin sedikit sehingga suasana malam khas Jogja semakin nampak. Selain itu wisata tugu Jogja juga gratis kita hanya cukup mengeluarkan uang untuk parkir kendaraan bermotor kita saja. Selamat menikmati romantisme tugu Jogja, loe bakal ketagihan untuk datang lagi, lagi, dan lagi.